- 1. Naskah Drama|||||“Timun Emas”(Dengan Perubahan)UAS Praktek B. Indonesia (8B)Oleh: Arrasheed Edwin Hasjim/0 M. Thariq Z. L./18Pebrianto/19 Hasta Hendarto/25
- 2. Timun EmasPeran: Rasheed sebagai Timun Emas Thariq sebagai Narator Pebri sebagai Bahmaditya/Ayah Hasta sebagai Buto Ijo/RaksasaAdegan 1:Narrator: Pada suatu hari, hiduplah seorang duda yang sudah ditinggal istrinyakarena kecelakaan. Duda tersebut bernama Bahmaditiya. Bahmaditiya sudahlama bermimpi untuk memiliki anak. Suatu saat, seorang raksasa mendengardoa Bahmaditya.Bahmaditiya: “Tuhan... Sudah lama saya menikah, tapi saya belum jugamendapat keturunan. Kini istriku juga telah meninggal. Andai saja adakeajaiban, berilah hamba seorang anak, ya Tuhan... Apapun akan kulakukan.”Buto Ijo: “ Wahai kawanku Bahma! Kudengar kau ingin sekali memiliki seoranganak?”Bahmaditiya: “Benar Buto Ijo? Hidupku begitu sepi dan hampa...”Buto Ijo: “Baiklah, akan kukabulkan permintaanmu. Tapi dengan satu syarat.Kembalikan anak itu setelah ia besar untuk kumakan! Ambillah Timun Emas inidan Belahlah!”Bahmaditiya: “Baiklah, Buto Ijo. Terimakasih sekali...”Buto Ijo: “Ingat janjimu!”Narrator: Bahma begitu ingin memiliki anak hingga tak menghiraukanpersyaratan sang raksasa. Ia pun membelah timun emas dengan keraguan.Bahmaditya: “Puji syukur tuhan! Telah kauberikan seorang anak dalamhidupku. Kelak, kau akan menjadi anak cerdas yang berbakti. Akan kuberi kaunama Timun Emas, itulah asalmu.”
- 3. Adegan 2:Timun Emas: “Pah, ada raksasa di depan rumah kita! Mau apa dia, pah? Akutakut...”Bahmaditiya: “Bapak juga tidak tahu mau apa dia. Berlindunglah nak!”Buto Ijo: “Baiklah Bahmaditiya, sesuai Janji engkau kau akan memberikan anakitu sekarang untuk saya makan”Bahmaditiya: “Mohon buto ijo jangan ambil anak saya sekarang, karena anaksaya belum cukup besar untuk mengisi perutmu”Buto Ijo: “ Baiklah, saya akan datang lagi setelah ia besar”Bahmaditiya: “Terimakasih ya Buto Ijo”Buto ijo: “Awas kalau kau ingkar!”Adegan 3:Narrator: Pada saat Timun emas berumur 17 tahun, Bahmaditya dengan berathati memberitahukan asal-usul Timun Emas, agar ia siap dengan kedatanganButo Ijo berikutnya.Bahmaditya: “Nak, ada sesuatu penting yang ingin ayah bicarakan padamu.”Timun Emas: “Apakah itu, pah? Mengapa begitu penting?”Bahmaditya: “Nak, sebenarnya kamu adalah anak yang diberikan oleh raksasaatas doa ayah. Kamu berasal dari sebuah timun emas, itulah mengapa kuberikau nama Timun Emas. Ia memberi syarat untuk mengembalikanmu kepada iasetelah kau besar untuk ia makan.”Timun Emas: “Kenapa baru kali ini kau mengatakan, ayah? Aku harusbagaimana? Tidak bisakah kita kabur saja?”Bahmaditya: “Kita pasti akan ditangkapnya, ayah sudah tak dapat berlari. Tapikau bisa. Kelak, ia akan datang kembali. Saat itu, taburkanlah 4 bungkusan inisatu persatu ketika ia menangkapmu.”Timun Emas: “Apa isi bungkusan ini ayah?”Bahmaditya: “Ini berisi biji ketimun, tusuk gigi, garam, dan terasi ajaibpemberian seorang kurcaci.”Timun Emas: “Baiklah, ayah...”
- 4. Narrator: Tak lama kemudian, Buto Ijo datang kerumah Timun Emas untukyang kedua kalinya.Buto Ijo: “Bahma! Keluar kamu..! Kemarikan timun emas, sudah saatnya akumengisi perutku!”Bahmaditya: Gawat nak! Buto Ijo sudah datang. Sekarang, larilah melalui pintubelakang, dan ingat pesan ayah!”Timun Emas: “Baiklah ayah, jaga dirimu baik-baik. Semoga saya bisa selamatdari kejaran Buto Ijo. Selamat tinggal!”Narrator: Dengan berat hati Timun Emas meninggalkan ayahnya. Beberapasaat kemudian Buto Ijo mengejar Timun Emas dengan penuh kesal.Buto Ijo: “Mau ke mana kau? Dasar anak tak tahu diri! Makananku..!”Timun Emas: “Tidak! Aku tak mau dimakan! Aku cinta ayahku dan aku ingintetap hidup.”Buto Ijo: “Tak mungkin kau dapat lari dari kejaranku.. Huahahaha....”Narrator: Setelah Buto ijo menyusul Timun emas , Timun emas melemparkanbiji ketimun ke tanah. Lalu, biji ketimun tersebut tumbuh menjadi banyaktimun. Lalu Buto ijo memakan buah timun tersebut karena kehausan.Timun Emas: “Puji syukur. Itu dapat melambatkannya.”Narrator: Buto Ijo kemudian kembali mengejar. Timun emas melempar tusukgigi ke tanah. Tusuk gigi tersebut menjadi bambu besar yang tajam danmenusuk Buto ijoTimun Emas: “Rasakan itu!”Buto ijo : “Aw..Aw.. Sakit sekali..”Narrator: Setelah itu, Timun Emas melempar garam ke tanah. Garam tersebutberubah menjadi lautan yang luas.Timun emas: “Apakah dia sudah mati?”Narrator: Tiba-tiba Buto ijo muncul dan kembali mengejar timun emas.Timun emas: “ Ternyata dia masih hidup!”Buto ijo : “ Kau tidak akan bisa membunuhku timun emas...... Huahahahaha”
- 5. Timun emas: “Ini adalah bungkusan terakhir. Semoga ini dapatmelumpuhkannya...”Narrator: Lalu, terasi tersebut berubah menjadi danau lumpur yang panas dandalam.Buto Ijo: : “ Tidaaakk.............”Timun emas: “ Terimakasih tuhan, dia sudah mati, sekarang aku bisa kembalilagi ke ayah ku.”Adegan 4:Narrator: Sesampai dirumah......Bahmaditiya: “ Anak ku, kau selamat!”Timun emas: “ Iya ayah”Bahmaditiya: “Di mana Buto Ijo tersebut?”Timun emas: “Dia sudah mati, tenggelam ayah”Bahmaditiya: “ Syukurlah kau selamat”Narrator: Timun pun sekarang dapat hidup bahagia dengan ayahnya. Tidak adaancaman dari Buto Ijo lagi”TAMATPesan Moral:Kita tidak boleh mengancam dan berlaku jahat kepada orang lain karena kitaakan memperoleh hukuman setimpal.Walaupun kita hanya orang kecil dan lemah, jangan mudah menyerah padakeadaan. Tetap berusaha dan berdoa kepada Tuhan.
- 6. Kostum: Rasheed: Celana pendek dan kaos lusuh. Thariq: Kemeja, Dasi, Jeans. Pebri: Celana panjang dan kaos lusuh. Hasta: Badan di cat hijau. Kaos hijau, celana pendek hitam, gigi taringpalsuProperti:1. Buku Tebal2. Kantong isi garam, terasi, tusuk gigi, biji ketimun kering3. Timun emas besar4. Bayi-bayian5. Kapak-Kapakan6. Gambar lautan, Bambu, tumbuhan timun, lumpur7. Powerpoint background
Kamis, 24 Oktober 2013
Home »
SENI BUDAYA
» naskah drama timun mas
0 komentar:
Posting Komentar